Sejarah Warnet Posnet dalam naungan CV. Budikom Utama

Internet adalah sebuah kata yang berkembang diantara para aktifis Internet Indonesia di tahun 1997-1998 untuk sebuah kios yang memiliki banyak komputer untuk di sewakan bagi pengakses Internet. Pada awal perkembangannya, warnet di Purworejo pertama kali diperkenalkan oleh PT POS INDONESIA yang beralamatkan di Jl. Ahmad Yani No.2 menggunakan jaringan wasantara. Komputer menggunakan Pentium 3 dengan bilik seadanya berjumlah 5 unit. Untuk pengelola (operator) memanfaatkan karyawan dari kantor Pos yang sedikit mengerti akan dunia komputer.

Karena banyak mengalami kendala, akhirnya keberadaan warnet Pos tersebut dikelola oleh pihak ke-3, dalam hal ini adalah CV. Budikom Utama. Oleh CV. Budikom Utama nama warnet tersebut diganti dengan nama POSNET. CV. Budikom Utama melakukan pengaturan tata letak dan settingan internet sedemikian rupa sehingga keberadaannya dapat menarik animo masyarakat. Keberadaan bilik-bilik dibuat semenarik mungkin dengan harapan pengguna dapat merasakan kenyamanan dalam mengakses internet.

Ternyata usaha yang dilakukan oleh CV.Budikom Utama tersebut tidak sia-sia. Animo masyarakat akan internet berkembang sedemikian pesat menjadikan nama warnet Posnet hampir dikenal diseluruh kawasan Purworejo. Karena melihat peluang yang menjanjikan tersebut, mulailah bermunculan competitor yang hendak menyaingi keberadaan warnet Posnet tersebut.

Warnet Sonic, dan Binanet merupakan warnet competitor yang muncul dengan mengadopsi keberhasilan dari warnet Posnet. Warnet Sonic yang beralamatkan di Jl. KHA Ahmad Dahlan Purworejo (sebelah selatan Toko Buku Muda Djaya), dan Binanet yang beralamatkan di Jl. Setia Budi Purworejo mencoba membuat gebrakan baru dalam bisnis warung internet tersebut. Kedua warnet tersebut tidak hanya menyuguhkan layanan browsing ataupun chatting, tetapi juga game online. Dari hasil pengamatan, pengguna internet lebih cenderung kurang banyak jika dibanding dengan penggemar game online. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya user (pengguna) yang beralih menggunakan layanan ke-2 warnet tersebut untuk mengakses game online.

Melihat keadaan tersebut, pengelola warnet Posnet membuat terobosan yaitu dengan memberikan kupon kepada pengguna warnet. Kupon tersebut dapat ditukarkan dengan hadiah mengakses internet gratis selama 1 jam dengan catatan kupon tersebut telah mencapai account Rp 40.000 dengan menggunakan nama user yang sama. Ternyata usaha tersebut berbuah hasil, dan dapat meningkatkan incame rata-rata per harinya. Selain meningkatkan produk internet, warnet Posnet juga memperhatikan sisi pelayanan terhadap pengguna. Kebetulan system kerja di warposnet tersebut menggunakan system shift. Shift pertama masuk mulai pukul 08.00 WIB – 16.00 WIB dan shift ke-2 masuk mulai pukul 16.00 WIB-23.00 W.B. Operator yang dipakai untuk shift pagi adalah wanita dan untuk operator shift malam adalah laki-laki…(hmm.. kebetulan penulis merupakan Operator di warposnet untuk shift malam).

Dalam 3 tahun kedepan, perkembangan bisnis warnet tersebut benar-benar menggiurkan sehingga CV. Budikom Utama membuka cabang baru yang bertempat di Cilacap. Dalam perkembangannya, ternyata untuk area Cilacap kurang produktif sehingga pengalokasiannya dipindah ke Kutoarjo. Keberadaan warnet (medianet) didaerah kutoarjo dapat dikatakan sebagai mbabat alas, karena sebagian besar masyarakat Kutoarjo belum mengenal internet. Pada waktu berbagai upaya dilakukan agar internet dapat lebih familiar dikalangan masyarakat Kutoarjo. Usaha yang dilakukan berbuah hasil, dan menjadikan warnet medianet tersebut sebagai pundi-pundi keuntungan kedua setelah warposnet. Hal tersebut tidak lantas membuat manajemen merasa puas, bahkan pihak CV. Budikom Utama berani mengambil resiko untuk membuka cabang baru yang terletak di Purworejo Plasa (diatas wartel Maratani,..sekarang berubah menjadi Raja Lampu), dan di kota Wates. Usaha itupun berbuah hasil, dari hari ke hari warnet tersebut berkembang dengan pesat. Namun pada suatu saat muncul competitor yang keberadaannya tidak jauh dari medianet, Warnet tersebut.(KingNet) memasang tarif jauh lebih murah disbanding dengan medianet. Hal inilah yang mengakibatkan kegoyahan dalam hal pendapatan sehingga tidak memakan waktu lama, Medianetpun tumbang.

Berdasarkan pengalaman itulah membuat pihak manajemen lebih berhati-hati dalam mengelola asset perusahaan. Dan itupun berbuah hasil, dalam tempo waktu cepat pihak CV. Budikom Utama dapat membuka beberapa usaha serupa berupa warnet Scudetto yang beralamatkan di Jl. Setia Budi, Kingnet dan Frencynet di Jalan Veteran Plasa Purworejo.

1 Response
  1. BLOG Says:

    Aku juga pernah mencoba ngenet di posnet pas waktu smk dulu.


Posting Komentar